Fungsi Format Disk

Kata Format mungkin sudah tidak asing lagi terdengar oleh telinga kita, tapi terkadang walaupun sudah sering dan familiar kita sebutkan, ada kalanya kita belum tahu apa arti dan fungsi sebenarnya dari kata tersebut. Sebelum kita menginjak pada bahasan tentang apa itu format disk, kita perlu tahu dulu apa itu disk/harddisk.


Disk atau Harddisk adalah salah satu tempat penyimpanan data yang terdiri dari beberapa komponen yang sederhana dan memiliki fungsi yang sederhana, namun karena ketelitian dan kecepatan yang sangat tinggi peranti keras ini menjadi sebuah alat yang mengagumkan. Harddisk memiliki pelindung dari bahan alumunium dengan sebuah pengendali elektronik pada sebuah sisi. Pengendali elektronik tersebut mengendalikan mekanisme baca/tulis dan motor yang memutar piringan harddisk. Pengendali elektronik tersebut juga berfungsi sebagai penerjemah dari data magnetik menjadi elektrik dan sebaliknya.

Sebelum sebuah disk dapat digunakan, disk harus dibagi-bagi dalam beberapa sektor. Sektor-sektor ini yang kemudian akan dibaca oleh pengendali. Pembentukan sektor-sektor ini disebut Format tingkat rendah (low level formatting) atau physical formatting.

Proses format tingkat rendah digunakan untuk mengubah sebuah piringan harddisk yang kosong menjadi bagian-bagian yang terpisah. proses tersebut membentuk track, sector dan memberikan ID yang unik pada setiap sector.

Sebuah proses format tingkat rendah membutuhkan sebuah alat khusus yang diproduksi oleh pembuat harddisk. Biasanya harddisk yang dijual dipasaran sudah diformat tingkat rendah dan tidak perlu lagi dilakukan format tingkat rendah.

Low level formatting juga akan mengisi disk dengan beberapa struktur data penting seperti header dan trailer. Header dan trailer mempunyai informasi seperti nomor sektor, dan Error Correcting Code (ECC). ECC ini berfungsi sebagai correcting code karena mempunyai kemampuan untuk mendeteksi yang salah, menghitung nilai yang benar dan kemudian mengubahnya.

Ketika proses penulisan, ECC diupdate dengan menghitung bit di area data. Pada proses pembacaan, ECC dihitung ulang dan dicocokan dengan nilai ECC yang tersimpan saat penulisan. Jika nilainya berbeda maka dapat dipastikan ada sektor yang terkorup.

Agar dapat menyimpan data, OS harus menyimpan struktur datanya dalam disk tersebut. Proses itu dilakukan dalam dua tahap, yaitu partisi dan logical formatting.

  • Partisi akan membagi disk menjadi beberapa silinder yang dapat diperlukan secara independent.
  • Logical Formatting akan membentuk sistem berkas disertai pemetaan disk. Terkadang sistem berkas ini dirasakan menggangu proses alokasi suatu data, sehingga diadakan sistem partisi lain yang tidak mengikutkan pembentukan sistem berkas, disebut Raw Disk.

Harddisk yang beredar dipasaran mengalami proses format tingkat tinggi ( high level formatting) dan proses partisi. Kedua proses tersebut dilakukan agar harddisk bisa diisi dengan satu atau lebih sistem operasi, sehingga PC/notebook bisa digunakan. Pada saat proses format tingakt tinggi, progarm format membentuk file allocation tables. Tabel ini semacam "daftar isi" dari harddisk yang akan digunakan dalam proses baca/tulis nantinya.

Beberapa contoh file system yang banyak digunakan pada saat ini adalah :
  • 32-bit File Allocation Table (FAT 32)
  • New Technology File System (NTFS)
  • Second Extended File System (Ext2 FS)
  • Third Extended File System (Ext3),

Untuk system file Ext2 FS dan Ext3 dirancang sebagai file sistem yang extensible dan powerful untuk digunakan pada operasi Linux.

Sebagai kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan diatas yang pada intinya fungsi dari format disk adalah :
  1. Low level formatting, yaitu melakukan format tingkat rendah pada disk yang baru (blank disk) yang belum pernah dipergunakan sama sekali sehingga disk tersebut dapat dioperasikan dengan menggunakan komputer.
  2. High level formatting, yaitu menghapus semua isi dari disk untuk tujuan menyiapkan kembali disk tersebut agar siap dipergunakan kembali.


Referensi :
  • Sistem Operasi-Matrikulasi PIKTI-ITS
  • Keamanan sistem operasi (J. Stephanus Aditamaputra)




Artikel Terkait:

0 komentar:

Entri Populer